puncak prau 3590 mdpl |
pada saat itu kami merencanakan untuk liburan ke gunung prau tepatnya di desa dieng wonosobo, berhubung kami adalah orang2 dari cepu blora dan pada saat itu kondisi musim penghujan jadi kami putuskan untuk berangkat menggunakan mobil dari temen sendiri, karna kalau di tempuh dengan menggunakan sepeda motor pastinya tidak memungkinkan karna jarak yg terlalu jauh dan kondisi cuaca juga lagi musim hujan.
sekitar pukul 07.00 pagi temen kami yang punya mobil sudah siap menjemput kita di tkp. dan pada saat itu yang berangkat hannya ada 7 orang yaitu saya sendiri, mas amin, bagus, ronaldo, burhan, ferry, dan yang terakhir yaitu mas ari.
kita berangkat dari cepu sekitar jam 07.30 dengan kendaraan mobil kijang innova tahun 2019, dengan kondisi mobil yg baru tentunya perjalanan menjadi nyaman dan melesat dengan cepatnya.
tak lama kemudian kami istirahat di masjid daerah ngawi untuk sarapan terlebih dahulu dengan bekal yg sudah kami siapkan sebelumnya. walau dengan lauk pauk seadanya dan benar makanan terasa sangat nikmat sekali ketika kita makan bersama-sama.
singkat cerita, usai sarapan kita melanjutkan perjalanan kembali. kita mengambil jalan dari ngawi, seragen, gemolong, solotigo, ambarawa, temanggung, parakan, dengan waktu berjam-jam kita tempuh. nah sampai di kota parakan inilah saya mengalami sebuah perjalanan yg sangat menegangkan sekali. karna mulai dari kota ini saya di suruh untuk menggantikan driver, yang awalnya drivernya mas amin dan saya sebagai penunjuk jalan tentunya sambil lihat map. niat awal saya berencana untuk lewat jalan raya dari parakan langsung ke kota wonosobo karna pasti jalannya bagus dan tidak terlalu nanjak... karna pada saat itu saya di minta gantikan diver, dan otomatis teman saya yang menjadi petunjuk arah dengan melihat map. benar saja tanpa saya sadari ternyata google map menuju arah jalan pintas yang dimana kita di arahkan menuju jalan yang menuru saya sangat sangat extream bgt. kita di arahkan menuju jalan naik turu gunung yang tepatnya kalau gak salah di kaki gunung sindoro. sumpah itu jalan sangat extream bgt karna medannya naik turun gunung dan tikungan tikungannya juga tajam bgt dan parahnya jalan tersebut sangat sempit di buat simpangan saja sangat sangat mepet bgt. bayangkan dengan kondisi jalan yg sempit, naik turun gunung, tikungan tajam, dan di guyur hujan sepanjang perjalanan dan parahnya juga di sepanjang perjalanan itu sangat ramai dan banyak sekali kendaraan yg lewat situ, alhasil kondisi pada saat itu macep parah bahkan ada beberapa mobil avansa yang tidak kuat naik dan menimbulkan antrian yg lama bgt. karna posisi aku pada saat itu gemeteran menjadi driver, akhirnya saya minta di gantikan saja karna saya bener-bener ngeri bgt ngelihat jalan seperti itu. setelah antrian lama dengan kondisi jalan yang extream tadi akhirnya kita sampai di basecamp patak banteng.
kami sampai di lokasi basecamp ba'da asar, kita manfaatkan istirahat, sholat, dan makan sore di area masjid dekat basecamp tersebut. saat istirahat di masjid kami sempat ngobrol-ngobrol membahas perjalanan kami tadi yang super extream bgt.. ya tentunya sambil becanda becanda juga.
di masjid ini kami juga mendiskusikan masalah rencana kami mau langsung naik puncak atau nunggu hujan reda, karna melihat waktunya juga udah sore bgt sekitar jam 4.30 sore. akhirnya saya dan teman-teman sepakat mengambil keputusan untuk naik puncak di pagi hari/dini hari dan bermalan di basecamp. dan benar saja setelah sholat magrib dan isyak kita mencari tempat basecamp yg bisa untuk kami jadikan istirahat semalam atau bermalam di situ. saat itu kita dapat basecamp seperti penginapan gitu jadi 1 orangnya di kenakan biaya 30k perorangnya kalau gak salah saat itu. dan akhirnya kita bermalam deh di situ sampe jam 1.30 pagi.
tepat jam 1.30 pagi kami mulai bangun dan siap-siap packing untuk persiapan pendakian ke puncak prau. setelah semuanya sudah siap, kita langsung berkumpul untuk melakuan do'a bersama sebelum pendakian di mulai. setelah berdoa selesai langsung deh kita mulai berjalan setapak demi setapak menyusuri jalur pendakian menuju pos 1. sepanjang perjalanan kami gak sendirian bahkan ternyata banyak orang juga yang mualai mendaki di waktu dini hari itu.
keadaan pendakian dini hari itu membuat saya dan temen-temen sangat bersemangat karna tidak mau ketinggalan menikmati pemandangan sunrise di area sunrise camp, tapi sayangnya keakaan jalur pendakian pada saat itu sangat becek dan di selimuti kabut tebal di sepanjang perjalanan pendakian, posisi gelap di tambah kabut tebal menjadikan jarak pandang sangat berkurang walau di bantu dengan pencahaan senterpun terasa ditak ngefek karna saking tebalnya kabut pada dini hari itu. singkat cerita setelah kami terus berjalan mengikuti arah jalur pendakian dan akhirnya sampailah di pos pos pendakian gunung prau dari pos 1 sikut dewo, pos 2 canggal walangan, pos 3 cacingan, kita tempuh kurang lebih 3 jam perjalanan dengan menguras banyak tenaga dikarenakan jalur dari pos 2 ke pos 3 medannya begitu menanjak terus yang menguras banyak tenaga. ketika perjalanan menuju ke pos sunrise camp kami sejenak melaksanakan kuwajiban kita sebagai seorang muslim yaitu sholat shubuh berjamaah bareng temen temen. usai melaksanakan sholat subuh kita mulai berjalan lagi menuju sunrise camp dan tak lama kemudian sekitar pukul 05.30 akhirnya kita sampai juga di sunrise camp dengan ketinggian -+2565 mdpl tepat waktu.
harapan kami sebelumnya setelah sampai di sunrise camp rencananya istirahat dan masak masak sambil menikmati mentari pagi yang mulai menampakkan sinarnya, akan tetapi semua itu tidak sesuai dengan harapan di karenakan kondisi lokasi sunrise camp pada saat itu di selimuti kabut tebal jadi ya pupus sudah harapan untuk bisa mengambil gambar di memen sunrise di pagi itu. alhasil ya kita hanya membuat teh hangat dan copi sambil masak masak di area itu sambil di temani ratusan pendaki yang sibuk dengan aktifitasnya masing masing.sambil sarapan dari hasil masak masak tadi, kami juga menunggu momen dimana berharap kabut pada saat itu bisa hilang dari pandangan mata dan berharap momen yang indah dari pemandangan gunung sindoro dan sumbing bisa kami nikmati dari atas puncak sunrise camp, dan benar tak lama kemudian kabutpun mulai hilang dari pangan mata dan sedikit demi sedikit pemandangan gunung sindoro sumbing yang di selimuti dengan lautan awan mulai menampakkan wujudnya dari kejauhan dan itu itu sangat luar biasa pemandanan pada saat itu. tapi itupun tak bertahan lama karna kabut mulai datang kembali.
"Tidak seorang pendaki namanya kalau tidak benar-benar sampai puncak gunung yang sebenarnya". kata-kata itu adalah sebagi motovasi dan landasan kami semuanya di team "JEJAK PREDATOR". banyak orang orang pendaki gunung prau yang hanya naik sampai puncak sunrise camp saja tanpa melanjutkan ke puncak tertinggi di gunung prau, gak tau kenapa alasannya apakah karna mereka malas melanjutkan ke puncak atau malah mereka tidak tau kalau prau punya puncak tertinggi lagi selai sunrise camp.
setelah selesai sarapan dan berbincang bincang kamipun bergegas melanjutkan perjalanan menuju puncak prau. saat itu kami mulai melanjutkan perjalan -+ pukul 08.00 pagi dari sunrise camp, tapi 2 teman kami gak bisa ikut di karenakan udah gak kuat dan akhirnya kami mendaki hanya ber 5. dan benar saja ternyata sepanjang perjalanan dari sunrise camp menuju puncak itu tidak menguras banyak tenaga di karenakan sepanjang jalur pendakian itu semuanya datar dan lurus terus.
disini kami mualai tambah bersemangat banget, karna sepanjar jalur pendakian pemandangannya itu sangat keren baget dengan pemandangan sabana di samping kanan kiri dan di sepanjang perjalanan dan sumpah itu kereeen banget. sepanjang perjalan kami sedikit melihat orang orang pendaki yang kesitu. ada sih sebagian para pendaki yang nge camp di area sabana itu tapi ya tidak banyak, apa karna banyak yang gak tau akhirnya orang2 hanya necamp di sunrise camp saja tanpa tau kalau masih ada pemandangan keren di sepanjang jalur pendakian menuju punca prau.
tak lama kemudian setelah kami menyusuri jalur sabana menuju puncak, kami sampai di sebuat tempat yang namanya telaga warung. yang dimana lokasi itu bentuknya seperti telaga tapi ya tempatnya kecil dan ada airnya juga kalau musin ujan. nah di telaga warung ini kami udah bisa melihat puncak prau di atas sana. dan benar saja perjalanan dari pos telaga warung menuju puncak prau hanya butuh waktu kurang lebih 10 menitan. singkat cerita akhirnya kami ber 5 sampailah di puncak prau yang sesungguhnya dengan ketinggian 2590 MDPL. dan disini kami sangat bersyukur sekali bisa di kasih kesempatan untuk sampai puncak prau.
kebersamaan team |
beginilah kalau sudah di hadapan camera |
puncak prau 3590 mdpl |
itulah pengalaman saya ketikam mendaki bersama temen teman saya di gunung prau via patak banteng pada tanggal, 25-26 Desember 2019. salam lestarai dari kami "TULISAN ABI"
Untuk jelasnya lihat video saya di bawah ini :
No comments:
Post a Comment
Siswa Wajib Absen
Nama :
Kelas :
Keterangan : Saya menyatakan benar-benar sudah membaca materi sampai akhir.